|
Post by Sai on Sept 15, 2008 20:37:42 GMT 8
Pelayan mengantarkan Aurel masuk. "Silakan nikmati fasilitas di sini tuan. Sayang kami tak menyediakan masakan, jadi anda harus mencari di luar kompleks apartment ini" katanya kemudian ngelencer pergi >_>
Status: Tempat tidur:1 Kamar mandi:1
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 16, 2008 20:18:34 GMT 8
"Terima kasih." ujar Aurel sambil menenteng sebuah backpack. "Anda bisa pergi." ucap Aurel yang sepertinya mau mengusir >_> Kemudian Aurel mengunci pintu apartemen.
Ia terdiam sejenak memandangi apartemen yang masih hampa. Hanya berisi sebuah sebuah single bed yang berseprai putih. Lampu belum menyala satupun. Gelap gulita.
Aurel berjalan ke arah single bed dan langsung duduk di bed kemudian melempar tasnya. Tasnya jatuh tak jauh dari single bednya.
Sunyi. Aurel merebahkan dirinya dan terdiam merenung.
|
|
|
Post by Sai on Sept 20, 2008 18:44:46 GMT 8
Vei nyasar. Maunya sih dia pergi ke rumah temennya. Tapi masalahnya ternyata si temen udah pindah. Maklum dia ngomonginnya sebulan yang lalu. Dan apartemen itu sekarang ditempatin Aurel. *toktoktok* ketuknya di pintu jati itu
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 20, 2008 18:47:11 GMT 8
"Ya?" Aurel melongokan kepalanya dengan rambut yang masih basah. Baru habis mandi dia. Otomatis masih telanjang dada >_>
|
|
|
Post by Sai on Sept 22, 2008 20:29:08 GMT 8
Muka Vei sambil menundukkan mukanya. Kaget dia kirain temennya ternyata Aurel. "A..ah maaf, kukira apartment temanku" katanya sambil kembali mendongakkan kepalanya. Hatinya berdegup kencang
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 23, 2008 21:18:10 GMT 8
Aurel garuk-garuk kepala. "Nggak apa2" ujarnya singkat
Tiba2 hujan turun lebat, disertai petir yang sesekali muncul *nah lo =P*
"Mau masuk?" tawar Aurel "Tampaknya kau akan sulit pulang." ujar Aurel sambil menunjuk ke jendela di depan pintu Aurel yang terkena rintik2 hujan lebat
|
|
|
Post by Sai on Sept 23, 2008 21:23:32 GMT 8
*wkwkwkkw =)) Tak tulis pake bahasa inggris ya, ga tau b indonya XP
Vei flinched when the thunder came. "Aah.. that would be okay.." she said timidly as she unconsciously scratches her neck. "Seems so.." she sighed
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 23, 2008 21:37:25 GMT 8
*iuu*
"Masuk." ucap Aurel sambil masuk ke dalam apartemen Aurel menyalakan lampu, dan mengambil kaus putih dan mengenakannya. "Mau minum?" tawarnya
|
|
|
Post by Sai on Sept 23, 2008 21:39:36 GMT 8
Vei masuk pelan-pelan ke kamar Aurel. Ia berdiri di pinggir tembok, masih setengah takut-takut. "Ah, nggak, nggak usah" katanya menolak. Toh dari awal dia yang salah, jadi nggak enak dia kalo mesti ngerepotin lagi
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 23, 2008 21:51:27 GMT 8
Aurel hanya menghela napas. Aurel menyalakan pemanas ruangan, biar nggak dingin tempatnya. "Sapa yang mau kamu kunjungin?" tanya Aurel ke Vei
|
|
|
Post by Sai on Sept 23, 2008 22:03:25 GMT 8
Ve menundukkan kepalanya. Kemudian memilin-milin rambutnya. Gugup dia. "Nggh.. temanku" katanya mengulang kata-katanya yang tadi
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 23, 2008 22:32:58 GMT 8
"Oh. Teman..." ujar Aurel nggak pingin mengorek lebih dalam lagi Tiba2 sebuah petir gede muncul dan, membuat mati lampu. Keadaan seketeika gelap gulita.
"Vei? Kamu nggak apa2 kan?" tanya Aurel
|
|
|
Post by Sai on Sept 23, 2008 22:35:21 GMT 8
Vei tersentak lagi mendengar bunyi petir. "Nggak, ng..nggak papa" katanya, suaranya agak gemetar(?). Ia meraba-raba tembok sekelilingnya, berusaha cari kusi ato apa kek buat pegangan
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 24, 2008 18:16:27 GMT 8
*bingung nih mo ngapain >_> soalnya Aurel pasif >_>*
Perlahan-lahan mata Aurel sudah terbiasa dengan kegelapan. Ia melihat Vei yang sedang meraba-meraba kesana kemari layaknya orang buta.
"Aku cari senter dulu. Kamu diem di tempat. Biar nggak tabrakan." ujar Aurel
|
|
|
Post by Sai on Sept 24, 2008 21:27:14 GMT 8
*haha - -a
"Aah, baik" kata Vei menuruti saja kata Ar. Tampaknya waktu dia menyusuri kamar udah sampe ke ranjang*ya maklum apart si* Pelan-pelan ia duduk di situ nungguin Aurel
|
|