|
Post by Aoi-Chama on Sept 12, 2008 0:57:40 GMT 8
"dokter umum..." masi ngigau "dok, minta obat flu" neku sala mengira cazz tu dokter. kemudian neku meluk cazz "mama......" neku ngigau lg
|
|
|
Post by Sai on Sept 12, 2008 16:06:10 GMT 8
Vei menolak keras. Dia pikir sudah cukup ia berada di rumah sakit selama ini dan mulai menggeliat-geliat lagi. ".. Lepas!" teriaknya walaupun ga kenceng-kenceng amat. Sementara itu suster yang sedari tadi bengong langsung sigap mengambil tali kain. "I..ini" kata suster itu setengah takut
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 12, 2008 19:15:00 GMT 8
ROFL =))
Aurel dengan sigap langsung menahan Vei dengan gampangnya. Entah karena Vei sedang lemah, atau memang Aurel mempunyai tenaga yang jauh kebih kuat dari Vei.
Aurel segera mengikat Vei dengan kencang ke ranjang. "Kamu, diem disini. Jangan kemana-mana. Istirahat yang bener BEGO." ujar Aurel sambil menegaskan kata 'bego' >_>
|
|
|
Post by Sai on Sept 12, 2008 21:55:22 GMT 8
*walaah, yang mana ni yang di ROFL-in?
Vei merengut dan menatap tajam-tajam Aurel. 'Iikh sebel gue sebeel! Dia kira gua apaan diiket-iket? Sayur?' batinnya kesal. Apalagi ada kata tambahan 'bego' yang tambah bikin dia gak trima. Rasa sakit di tangan kanannya pun tak digubris sementara. Tapi itu tak berlangsung lama. Sekarang malah perutnya ikut-ikut sakit. Sementara itu suster masih menunggu di luar, masih takut sama tatapannya Aurel =))
|
|
|
Post by ststeph23 on Sept 13, 2008 14:59:09 GMT 8
hhmmm..~ sepertiny ada yg kewalahan... ada lowongan kerja ?? honor brapa ?
|
|
|
Post by Najika on Sept 13, 2008 17:16:15 GMT 8
"Aduuh, Neku, Cazz bukan dokter umum ato mamamu.."
Cazz terlihat panik. Ia memapah Neku yang sedang mengigau ke ruang UGD. "Dududuh, beraaat.. Suuus.. suusteeer.. tuluuuung ini dong. Cazz gak kuat ngangkatnya.."
|
|
|
Post by Sai on Sept 13, 2008 17:24:04 GMT 8
Suster lain yang ada standby di situ segera datang membantu. Syukurlah suster itu kuat jadi meringankan banyak dari beban Cazz. "Maaf nona, mungkin kami kurang sigap" kata suster itu minta maaf ke Cazz
|
|
|
Post by Najika on Sept 13, 2008 17:29:51 GMT 8
"iia, gak pa2 koq sus.."
Cazz menunggu di depan ruang UGD. Dia duduk di kursi yang menghadap ke sebuah taman. Ia melihat anak-anak kecil sedang bermain, namun sebagian besar dari mereka tampak pucat dan tak berambut. "Mereka kenapa ya.? koq pucat dan botak.? Kasian..."
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 14, 2008 18:25:25 GMT 8
Aurel duduk di sebelah Cazz dan langsung menghadapkan kepalanya keatas. Menatap langit biru sambil memejamkan matanya.
Sejenak terdengar suara anak-anak yang botak dan pucat itu tertawa-tawa pelan, bermain bersama suster-suster.
Aurel makin tenggelam dalam renungannya. Ia jadi teringat akan masa kecilnya.
Seketika rahang Aurel mengeras, dan Ia membuka matanya, Ia mengepalkan tangan sekeras-kerasnya, dan terdiam.
|
|
|
Post by Sai on Sept 14, 2008 21:25:09 GMT 8
Suster duduk di samping ranjang Vei yang udah diiket sambil ber->_>. Sementara itu sakit di tangan Vei mulai mereda. Merasa sudah sehat, dia mulai membuat 'kekacauan' lagi, mau melepaskan diri. Yaa sayangnya pas Vei dibawa ke situ blom diganti baju pasien. Jadi ia menyelundupkan sebuah kunai*ya emang dasarnya hobi* dan *TASS* putuslah si tali sehingga Vei langsung lompat dari t4 tidur, kabur. "Ah, tunggu nona!" teriak suster nahanin tangan Vei
|
|
|
Post by Najika on Sept 15, 2008 19:58:26 GMT 8
Perlu waktu lama bagi Cazz buat menyadari kalo ada orang di sebelahnya. Cazz menoleh. "Hai." Sapa Cazz pelan dan singkat.
...
Terdiam...
Well, sebenernya Cazz sedikit takut ngeliat tampang Ar, maka dari itu, untuk mencairkan suasana, Cazz mengajak Ar bicara. "Ngomong-ngomong, bagaimana nona Vei.?" Tampaknya Cazz gak nyadar kalo Vei kabur.
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 15, 2008 20:15:47 GMT 8
"..." Aurel terdiam dan menoleh ke Cazz "Mana kutahu." lanjut Aurel singkat sambil menghela napas.
"Anak-anak itu..." rahang Aurel kembali mengeras, ludahnya tertahan "...kenapa?" lanjut Aurel sambil berusaha berbicara dengan tampang yang kelu.
Aurel terlalu terhanyut dalam pikirannya yang berkecamuk dan penuh amarah serta kesedihan sehingga tidak sadar Vei berusaha kabur.
*>_> kayaknya saia belakangan ini puitis banget sih /swt*
|
|
|
Post by Sai on Sept 15, 2008 20:21:43 GMT 8
Vei masih tersiksa berada di cengkraman sang suster. "Gyaaaah!" teriaknya kencang-kencang. Akhirnya pas pegangan si suster agak melemah, ia langsung lari. Tapi emang dasarnya masih sakit, eh jatoh lagi dia >_>
"Suetaaan!" teriaknya misuh-misuh
|
|
|
Post by Najika on Sept 15, 2008 20:23:33 GMT 8
"Hah.?"
Kemudian Cazz menyadari bahwa yang sedang dibicarakan oleh Ar adalah anak-anak yang ia lihat tadi. "Ooh.. Mereka.. Cazz juga kurang begitu tau.. Tapi Cazz rasa mereka sakit parah dan itu efek dari pengobatannya.. Kamu knapa.? Ada yang mau diceritakan.? Sepertinya ada yang sedang kau pikirkan, berhubungan dengan mereka. Eem, maaf kalo Cazz lancang."
Cazz masih takut ngeliat tampang Ar.
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 15, 2008 20:35:30 GMT 8
"Tidak, tidak apa-apa." ucap Aurel sambil berusaha tersenyum kecut.
"Hanya saja... teringat akan masa lalu yang tak mau kuingat." lanjutnya "Adikku, dulu sama seperti mereka. Lemah, namun ia berusaha tidak tampak lemah, dan selalu ceria. Dan ia paling suka kabur." Aurel terkenang sambil tersenyum
Aurel berdiri dari kursi dan melihat Vei sedang berusaha kabur lagi. "Dasar anak itu." Aurel tertawa kecil sambil geleng-geleng kepala "Tingkah suka kaburnya persis seperti adikku. Keras kepala." lanjutnya "Tapi cuman itu saja yang mirip." Aurel cepat-cepat menambahkan
*kepengaruh sama suasana, makanya bisa senyum, LOL*
"Kau mau minum?" tawar Aurel ke Cazz
|
|