|
Post by Najika on Sept 28, 2008 14:31:03 GMT 8
"Silakan." jawab Nheo datar ke Ren.
Nheo terlihat berpikir begitu ditanya tempat tinggal. "Entahlah.. Kyaknya gw bakal tinggal di dormitory kalo udah dapet job. Gw juga gak enak ngerepotin."
"Cazz, kamu maunya gimana.?"
"Cazz juga mau tinggal di dormitory aja ah.. Khan banyak temennya. Kalian gimana.??" tanya Cazz ke semua yang ada disitu.
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 28, 2008 14:42:46 GMT 8
"Dormitory tentunya." Reia nyengir kuda "Dorm." jawab Ren "Gratis soalnya." lanjutnya
|
|
|
Post by Najika on Sept 28, 2008 15:08:14 GMT 8
"Nyahahaha.. =))"
"ternyata qt sama, nyari gratisan..!!!" seru cazz.
Nheo terdiam. Apa lebih baik aq pilih knight saja.?
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 28, 2008 15:22:21 GMT 8
*err... ri, yang ngomong itu Cazz ato Nheo?
"Iya dong." Ren nyengir kuda "Dimana-mana yang namanya gratis itu paling enak." lanjutnya "Bilang aja biar bisa deket-deket sama cewe banyak." ejek Reia "Emang ada cewe di dorm?" Ren pura-pura bego, padahal sudah tau pasti, ada dorm cewe. Dan kamar mandinya nggak jauh-jauh amat antara cewe dan cowo.
|
|
|
Post by Najika on Sept 28, 2008 15:32:49 GMT 8
*Hoo.. yang prtama itu Cazz. ud saiia edit. tadi lupa nambahin. =p*
Nheo bingung, dia pengen nanya. Tapi bingung juga. "Eemm.. Kalian ada yang tau gak, siapa penduduk disini yang tau banyak soal knight legendaris.?" tanyanya sambil garuk2 kpala.
Cazz yang pernah dengar Neku bicarain hal yang sama, ngasi saran, "Coba aja tanya sama kakek tua yang tinggal di gubuk tua di pinggiran LMM.. Reia & ren, kalian tau.?"
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 28, 2008 15:41:22 GMT 8
"Ya, kakek tua itu emang yang paling tau." ujar Reia sambil garuk-garuk kepala yang nggak gatel. "Mana gw tau? Gw masih baru disini." ujar Ren, setengah nggak peduli "Mangnya kenapa?" tanyanya
|
|
|
Post by Najika on Sept 28, 2008 15:50:21 GMT 8
"Gak sih.. Gak knapa2.. Gw cuma nanya."
Nheo terdiam lagi. Pikirannya mlayang entah kmana. Rohnya jalan2 kali ya..
|
|
|
Post by Sai on Oct 1, 2008 9:14:29 GMT 8
Vei menoleh ke Ren *duh, repot ngadaptasinya TT "Ren?" tanyanya, taunya nama sih cuman dari perkenalan mereka doang. Kayaknya dia deja vu deh sama yang namanya Ren
|
|
|
Post by Natsuki on Oct 1, 2008 10:08:20 GMT 8
Ren menoleh ke arah Vei. "Yaaaaa?" Ren menjawab panggilan Vei dengan senyum yang 'sengaja' dilebar-lebarkan. Mo cari muka dia >_>
|
|
|
Post by Sai on Oct 1, 2008 10:16:16 GMT 8
*wkwkwkwk
"Namamu Ren ya?" tanya Vei meyakinkan. "Salam kenal" katanya tersenyum sambil mengulurkan tangan Typical kalo dia kenalan sama orang refleks ga refleks
|
|
|
Post by Natsuki on Oct 1, 2008 10:32:28 GMT 8
"Oh, ya. Salam kenaaaal." ujar Ren sambil masih melebarkan senyum. "Kalo lo?" tanya Ren sambil masih tersenyum lebar. Sesaat kemudian Ren berhenti tersenyum lebar, dan mulai menggerakkan mulutnya, sehingga membentuk bentuk mulut yang aneh-aneh. "Pegel gw, senyum lebar dan dipaksakan nggak enak ternyata." ujarnya sambil memijat-mijat mulutnya
|
|
|
Post by Sai on Oct 1, 2008 10:37:07 GMT 8
==" (inner voice Vei membentuk muka yang menandakan indifference (>_>) "Vei, panggil aja Vei" katanya sambil bales senyum. "Ya kalo capek senyum nggak usah dipaksain deeh" ujarnya
|
|
|
Post by Natsuki on Oct 1, 2008 10:55:53 GMT 8
"Ah, bukan maksdunya gw ngga mao senyum ke lo." Ren nyengir ke Vei "Maksudnya gw lagi nyoba teori-" Ren menjelaskan "Sebuah teori kalo ketawa atao senyum lebar itu bikin wajah kenceng dan awet muda. Tapi ternyata nggak bener. Buktinya gw pegel senyum lebar. Sakit rahang gw." lanjut Ren sambil megangin pipinya
|
|
|
Post by Sai on Oct 1, 2008 11:21:25 GMT 8
"Iya,aku nggak masalah kok kamu mau senyum apa nggak" kata Vei membetulkan posisi duduk jadi menekuk lutut. "Teori itu? Emang bener sih, cuman nggak usah dipaksain... Ntar kalo rahang kamu copot gimana?" Walaupun secara teori, senyum lebar sampe rahang copot itu kayaknya belum pernah terjadi >_>
|
|
|
Post by Natsuki on Oct 1, 2008 11:36:40 GMT 8
Ren manggut-manggut dengan tampang bego. Ren terdiam sejenak. "Btw, lo punya kenalan cewe seksi ngga?" tanya Ren sambil nyengir
|
|