|
Post by Natsuki on Sept 2, 2008 14:14:53 GMT 8
Aurel sedang duduk di kursi cafe. Jari tangannya diketuk-ketukannya di meja berkali kali. Ia menghela napas singkat. Kemudian ia memanggil seorang pelayan di cafe Le Petite.
Pelayan itu segera menghampiri Aurel, dan terpesona melihat ketampanannya :3 "Ma...mau pesan apa Tuan?" tanya pelayan itu sambil bersemu merah.
"Black Coffee." ujar Aurel singkat tanpa melihat wajah pelayan itu sedikitpun.
"Baik... Black Coffee... Ada lagi?" tanya pelayan itu sambil sibuk mencatat menu pesanan Aurel dengan genitnya >_>.
"Tidak." jawab Aurel dingin.
Pelayan itu merasa kecewa akan sikap Aurel, namun tetap berusaha mencari perhatian Aurel sambil berusaha menampilkan senyum termanisnya. "Baiklah. Tunggu sebentar, akan saya ambilkan Tuan."
"..." Aurel tak bergeming dan mengalihkan pandangannya ke luar cafe, melihat orang-orang berlalu lalang kesana kemari. Keramaian... namun seakan-akan begitu sunyi. pikir Aurel.
PS: Inget iia~ NPC seperti pelayan dan yg lainnya, nggak bisa dimainkan selain oleh para staff tertentu. Sankyuuuw :)
|
|
|
Post by Sai on Sept 2, 2008 19:06:08 GMT 8
Vei lari2 kecil ke situ. Kayaknya banyak orang.. cuman kayaknya ada 'aura' kesepian di salah satu sudut *halah. Akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi orang itu "Haai!" teriaknya kepedean >_>
|
|
|
Post by Najika on Sept 3, 2008 7:51:18 GMT 8
Cazz celingak-celinguk gak jelas, karena pendatang baru, ia kurang begitu mengetahui keadaan di Le Monde Mystique. Melihat interior cafe yang begitu megah, iapun masuk dan melihat 2 orang disana. Tanpa basa-basi, Cazz langsung menyapa "Hai..!!" Sambil berpikir dalam hati kenapa tatapan cowok itu menerawang ya.?
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 3, 2008 13:04:23 GMT 8
Aurel menoleh ke Vei dan Cazz. Ia memandangi mereka selama beberapa detik. "Hai?" ujar Aurel dengan nada yang agak bertanya. Aurel bingung dengan sapaan Vei dan Cezz yang tiba-tiba. Aku tidak mengenali mereka...
Tak lama kemudian seorang pelayan lain datang sambil membawa nampan berisi kopi. Dengan sigap pelayan itu memberikannya ke Aurel. "Ini Black Coffeenya. Silahkan diminum, Tuan." ujar pelayan itu sembari tersenyum. "Terima kasih." ucap Aurel sambil tersenyum simpul. Kemudian ia langsung meminum kopinya.
Pelayan itu menoleh ke Vei dan Cazz. "Nona-nona, apakah kalian mau memesan sesuatu?" tanyanya ramah
|
|
|
Post by Sai on Sept 3, 2008 20:49:54 GMT 8
"Hot milk tea saja nona, tolong ya" kata Vei sambil menunjuk meja di sebelah meja Aurel. "Oh iya, kenalkan namaku Vei" katanya lagi kali ini ke Ar sambil mengulurkan tangannya, tersenyum simpul. "By the way.. Kamu juga baru di sini ya?" tanyanya ke arah Cazz masih tersenyum
|
|
|
Post by Najika on Sept 3, 2008 21:21:26 GMT 8
(masih melihat ke arah Ar) "Oh, ah, eh, iia, Cazz masih baru disini. Masih belum tau apa-apa, hehe. Mohon bantuannya ya nona..!" "Oh iia, namaku Onika Cazzie De Grans. Panggil Cazz aja cukup kok.."
(Perlu waktu beberapa detik bagi Cazz untuk menyadari bahwa ada pelayan yang menanyakannya.) "Maaf, saya pesan hot chocolate saja.."
(Cazz kembali melihat ke arah Ar) "Eeeem, Cazz buat kamu kaget ya..? maaf ya.. Namaku Cazz. Mohon bantuannya ya..!"
|
|
|
Post by Natsuki on Sept 4, 2008 13:46:53 GMT 8
Aurel menoleh sejenak ke Vei dan menghiraukan 'tangan' dari Vei "Aurel" ucapnya singkat
Pelayan itu spontan langsung mencatat pesanan dari Vei. "Baik... Hot milk tea..."
Aurel sadar ada yang sedang 'ngeliatin' dia Kemudian balik meminum kopinya. anak yang aneh...
Pelayan kemudian mencatat pesanan dari Cazz. "Baiklah, silahkan tunggu sebentar ya, nona-nona." ucap pelayan itu sambil tersenyum dan beranjak pergi.
Aurel menoleh ke Cazz "Nggak apa2." ucapnya
|
|
|
Post by Najika on Sept 4, 2008 14:21:24 GMT 8
Cazz kemudian mengalihkan pandangannya. Ia menyapa Vei. "Hai, Nona. Nona sudah lama ya tinggal disini.? Senang bertemu nona.." Kemudian ia bertanya ke Vei dengan berbisik-bisik "Cowok-cowok disini memang dingin semua ya.?"
|
|
|
Post by Sai on Sept 4, 2008 21:40:33 GMT 8
"Huuh, diajak salaman aja kok.." kata Vei agak bernada kecewa sambil merengut imut *wah kata-kata bagus - -; Sebentar kemudian ia menoleh ke Cazz, "Ung, tidak lama juga sih.." katanya kemudian menyambung perkataannya sambil berbisik, "'Emangnya kenapa? Ga juga sih, memangnya kamu naksir? *insert smug smile disini (:<* "'
|
|
|
Post by Najika on Sept 5, 2008 15:49:58 GMT 8
Cazz pun menjawab dengan polosnya, "Engga pa2, cuma pengen tau. Soalnya di tempat tinggal Cazz dulu, orang-orangnya serba terbuka.. Bukan terbuka dalam tanda kutip looh.. Hehe.." Sesekali, Cazz melihat ke arah Ar, dalam hati ia berpikir. kayaknya dia kesepian banget deh...
|
|
|
Post by Sai on Sept 5, 2008 16:03:34 GMT 8
"Hmm..." kata Vei mengangguk-anggukkan kepalanya sambil duduk di meja yang tadi ditunjuknya. Sembari menopangkan tangannya di dagu dan menyilangkan kakinya ia menoleh lagi ke Ar. 'Hmm, orang ini memang termasuk dingin sih...' pikir Vei
|
|
|
Post by Najika on Sept 5, 2008 16:11:07 GMT 8
Cazz memalingkan lagi pandangannya dari Ar. Ia ingin mengenal Vei lebih lanjut. "Nona tinggal disini sendirian.? Atau sama keluarga.?"
Cazz mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja. (kebiasaan kalau sedang menunggu sesuatu)
|
|
|
Post by Sai on Sept 5, 2008 16:31:11 GMT 8
"Oh, sebenernya tinggal di sini sendiri tapi kadang ibu datang ke sini juga. Moga-moga kamu nggak ketemu dia..." kata Vei sambil 'jiit' >_> "Kamu sendiri tinggal di sini juga sendirian?" tanyanya balik. Sepertinya Vei tiba-tiba merasakan sesuatu yang tak enak 'Ugh..'
|
|
|
Post by Najika on Sept 5, 2008 16:46:47 GMT 8
Cazz terdiam... .. .. .. .. "Ah, iya.. Cazz tinggal sendiri. Kakak sudah balik beberapa minggu yang lalu.. Tak apa. Cazz senang tinggal disini.." Cazz tersenyum, namun terlihat dari wajahnya, ia sangat merindukan kakaknya.
|
|
|
Post by Sai on Sept 5, 2008 16:58:44 GMT 8
Vei masih merasakan sesuatu yang mengganjal. Pikirannya tertahan oleh rasa sakit di tangan kanannya. Matanya menutup erat sambil memegangi tangan kanannya dengan tangan kiri
|
|