Post by Natsuki on Oct 15, 2008 20:45:58 GMT 8
Yaah, dari judulnya sudah jelas ==" Ini hanya imajinasi tak jelas saia.
Jadi, jangan dianggap yang nggak-nggak ya *loh*. Kalo saia ada make karakter kalian, dan karakter kalian jadi gila disini, saia nggak nanggung *kabur*
Wawancara
Sesosok manusia dengan rambut merah dan mata merah. Postur tubuhnya tinggi, tegap. Wajahnya menampakkan kebodohan, kekonyolan. Sesosok 'manusia' itu bernama Ren. Ya, Ren. Ren baru tidak lama datang ke LMM. Namun, keuangannya memastikan bahwa ia tak akan sanggup hidup lebih dari sehari kalo ia nggak sesegera, kalau perlu sekilat mungkin mencari pekerjaan. Sebenarnya kalau dihitung-hitung, uangnya cukup untuk makan dan hidup selama seminggu bagi orang normal. Ya, normal.
Ren bukanlah normal seperti orang biasa yang layaknya makan sehari tiga kali. Ia adalah manusia berperut black hole yang makan sehari sembilankali.
Ren berkacak pinggang. Ia mengobrak-abrik kantong celananya.
Seratus lima puluh Gold. Hanya cukup untuk sehari. Ren menelan ludah, ia tau keuangannya sudah diambang batas. Ia bingung mau mencari pekerjaan apa.
Ren terhenti, dilihatnya sebuah selebaran berwarna pink muda. Dipelototinya selebaran itu selama beberapa detik. Khawatir kalau tau-tau itu selebaran toko celana dalam wanita dari warna dan bentuk selebarannya yang seperti celana dalam. Ia bisa dikira maniak. Tapi rasa ingin taunya mengalahkan kekhawatirannya. Ren melirik ke kiri dan kanan. Namun gang yang dilaluinya sungguhlah sepi, tidak dilalui oleh orang manapun selainnya. Gw beruntung. Ren sekali lagi menelan ludah, memungut selebaran pink muda yang sudah lecek itu dan membacanya.
DICARI, PEGAWAI TOKO PAKAIAN DALAM. GAJI 150G PERHARI. SYARAT...
Pegawai toko pakaian dalam? GW MAU!
Belum selesai Ren membacanya, ia meremasnya dalam genggaman tangannya dan segera berjalan ke alamat yang tertulis.
---
Sudah sepuluh menit Ren mencari tokonya, dengan bertanya kesana kemari. Pandangan orang-orang yang dia tanyai selalu menusuk, seperti curiga berprasangka. 'Bagaimana mungkin seorang pria muda dan normal mencari toko pakaian dalam wanita? Atau memang pria muda itu memang mau menjadi 'wanita?''
Ren sudah tidak peduli akan prasangka orang-orang. Asalkan dia bisa dapat gaji cukup besar untuk makan sembilan kali sehari, atau paling tidak lima kali sehari, ia mau mendapatkan pekerjaannya. Ditambah lagi, ia bisa mendapatkan kepuasan sampingan.
Akhirnya Ren menemukannya, sebuah toko mewah dan glamour. Dengan pelang besar-besar berbentuk celana dalam wanita berenda warna pink muda. Ren menelan ludahnya, wajahnya berkeringat.
---
Sudah lima belas menit Ren berdiri di depan toko, maju dan mundur. Meskipun hatinya sudah dipenuhi tekad, entah kenapa setiap ia melangkah maju satu kali, kakinya refleks berjalan mundur satu kali. Beberapa wanita lalu lalang disana sempat heran dengan tingkahnya. Bahkan ia sempat dikira maniak dan hampir digeret ke kantor polisi. Akhirnya Ren memberanikan diri, ia melangkah masuk ke dalam toko.
"Permisi..." ujarnya gugup
"Ya? Ada yang bisa saya bantu, dik?" seorang wanita pegawai toko berjalan ke arah Ren. Tersenyum dengan senyuman bertanya dan curiga.
"Eh? Em... saia mau nyari kerja!" bahasa Ren menjadi halus karena kegugupannya.
"K...kerja?" pegawai wanita itu tampak bingung
"Y...ya, kerja?" entah kenapa Ren malah balik bertanya "I..ini, dari selebaran ini." Ren menunjukkan selebaran yang tadi ia sudah remas. Sehingga selebaran berbentuk celana dalam tersebut yang tadinya sudah lecek menjadi 'hancur'.
"T...tapi..." pegawai wanita itu kebingungan. Ren memperlihatkan puppy eyesnya, seperti minta dikasihani.
"Tapi saya kira saya sangat sesuai dengan kualifikasi yang ada disini." ujar Ren ngaco dengan PDnya. Padahal ia tidak sempat membaca apapun di selebaran selain 'Dicari pegawai pakaian dalam'
"Baiklah." pegawai wanita itu menghela napas "Tampaknya untuk kamu mungkin bisa ada pengecualian."
Pengecualian? Ren kebingungan. Maksudnya pengecualian?
"Eh? Ehm... terima kasih." ujar Ren, meskipun ia tidak mengerti maksud wanita itu.
"Ikuti saya." pegawai wanita itu segera mengarahkan Ren untuk masuk ke sebuah ruangan. Pintunya diketuk. Terpampang jelas-jelas di pintu tersebut STORE MANAGER.
Ren menelan ludah "Anu... untuk apa kesini ya?" tanyanya waspada
"Untuk diwawancarai." pegawai wanita tersebut tersenyum penuh arti.
Tak lamanya terdengar suara seorang wanita dari dalam ruangan.
"Masuk."
Dengan gugup Ren berjalan masuk.
"Silahkan duduk." wanita itu mempersilahkan Ren duduk di kursi di depan mejanya
"Terima kasih." Ren meringis dan duduk pelan-pelan.
"Jadi, kau mau kerja disini?"
"Ya." Ren menampilkan senyum komersilnya
"Kau sudah yakin kau sangat memenuhi syarat?"
"Ya." jawab Ren dengan percaya diri. Wanita itu tersenyum penuh arti.
"Jadi, kau sudah yakin kau memenuhi syarat yang ini?" wanita itu mengeluarkan sebuah selebaran yang sama dengan yang dipungut Ren. Hanya saja selebaran itu masih baru, dan tidak lecek sama sekali. Wanita itu menunjuk ke salah satu bagian selebaran yang tidak sempat dibaca semuanya oleh Ren. Tulisannya terpampang jelas-jelas dan maknanya sudah jelas.
DICARI, PEGAWAI TOKO PAKAIAN DALAM. GAJI 150G PERHARI. SYARAT: WANITA, USIA MIN.17 MAKS.25 BERPENGALAMAN DALAM MASALAH UKURAN.
Ren melongo. Wa...wanita? Ren mencoba mencerna apa yang dibacanya.
"Eh... eh..." Ren menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ia meringis malu. Ren berdiri dan membungkuk ke wanita yang sudah tidak bisa menahan tawanya.
"Kalau begitu saya permisi..." ujar Ren sambil berjalan, kemudian saat tepat di depan pintu, ia segera berlari kencang dan tak berhenti sampai ia menemukan tempat sepi.
Jadi, jangan dianggap yang nggak-nggak ya *loh*. Kalo saia ada make karakter kalian, dan karakter kalian jadi gila disini, saia nggak nanggung *kabur*
Wawancara
Sesosok manusia dengan rambut merah dan mata merah. Postur tubuhnya tinggi, tegap. Wajahnya menampakkan kebodohan, kekonyolan. Sesosok 'manusia' itu bernama Ren. Ya, Ren. Ren baru tidak lama datang ke LMM. Namun, keuangannya memastikan bahwa ia tak akan sanggup hidup lebih dari sehari kalo ia nggak sesegera, kalau perlu sekilat mungkin mencari pekerjaan. Sebenarnya kalau dihitung-hitung, uangnya cukup untuk makan dan hidup selama seminggu bagi orang normal. Ya, normal.
Ren bukanlah normal seperti orang biasa yang layaknya makan sehari tiga kali. Ia adalah manusia berperut black hole yang makan sehari sembilankali.
Ren berkacak pinggang. Ia mengobrak-abrik kantong celananya.
Seratus lima puluh Gold. Hanya cukup untuk sehari. Ren menelan ludah, ia tau keuangannya sudah diambang batas. Ia bingung mau mencari pekerjaan apa.
Ren terhenti, dilihatnya sebuah selebaran berwarna pink muda. Dipelototinya selebaran itu selama beberapa detik. Khawatir kalau tau-tau itu selebaran toko celana dalam wanita dari warna dan bentuk selebarannya yang seperti celana dalam. Ia bisa dikira maniak. Tapi rasa ingin taunya mengalahkan kekhawatirannya. Ren melirik ke kiri dan kanan. Namun gang yang dilaluinya sungguhlah sepi, tidak dilalui oleh orang manapun selainnya. Gw beruntung. Ren sekali lagi menelan ludah, memungut selebaran pink muda yang sudah lecek itu dan membacanya.
DICARI, PEGAWAI TOKO PAKAIAN DALAM. GAJI 150G PERHARI. SYARAT...
Pegawai toko pakaian dalam? GW MAU!
Belum selesai Ren membacanya, ia meremasnya dalam genggaman tangannya dan segera berjalan ke alamat yang tertulis.
---
Sudah sepuluh menit Ren mencari tokonya, dengan bertanya kesana kemari. Pandangan orang-orang yang dia tanyai selalu menusuk, seperti curiga berprasangka. 'Bagaimana mungkin seorang pria muda dan normal mencari toko pakaian dalam wanita? Atau memang pria muda itu memang mau menjadi 'wanita?''
Ren sudah tidak peduli akan prasangka orang-orang. Asalkan dia bisa dapat gaji cukup besar untuk makan sembilan kali sehari, atau paling tidak lima kali sehari, ia mau mendapatkan pekerjaannya. Ditambah lagi, ia bisa mendapatkan kepuasan sampingan.
Akhirnya Ren menemukannya, sebuah toko mewah dan glamour. Dengan pelang besar-besar berbentuk celana dalam wanita berenda warna pink muda. Ren menelan ludahnya, wajahnya berkeringat.
---
Sudah lima belas menit Ren berdiri di depan toko, maju dan mundur. Meskipun hatinya sudah dipenuhi tekad, entah kenapa setiap ia melangkah maju satu kali, kakinya refleks berjalan mundur satu kali. Beberapa wanita lalu lalang disana sempat heran dengan tingkahnya. Bahkan ia sempat dikira maniak dan hampir digeret ke kantor polisi. Akhirnya Ren memberanikan diri, ia melangkah masuk ke dalam toko.
"Permisi..." ujarnya gugup
"Ya? Ada yang bisa saya bantu, dik?" seorang wanita pegawai toko berjalan ke arah Ren. Tersenyum dengan senyuman bertanya dan curiga.
"Eh? Em... saia mau nyari kerja!" bahasa Ren menjadi halus karena kegugupannya.
"K...kerja?" pegawai wanita itu tampak bingung
"Y...ya, kerja?" entah kenapa Ren malah balik bertanya "I..ini, dari selebaran ini." Ren menunjukkan selebaran yang tadi ia sudah remas. Sehingga selebaran berbentuk celana dalam tersebut yang tadinya sudah lecek menjadi 'hancur'.
"T...tapi..." pegawai wanita itu kebingungan. Ren memperlihatkan puppy eyesnya, seperti minta dikasihani.
"Tapi saya kira saya sangat sesuai dengan kualifikasi yang ada disini." ujar Ren ngaco dengan PDnya. Padahal ia tidak sempat membaca apapun di selebaran selain 'Dicari pegawai pakaian dalam'
"Baiklah." pegawai wanita itu menghela napas "Tampaknya untuk kamu mungkin bisa ada pengecualian."
Pengecualian? Ren kebingungan. Maksudnya pengecualian?
"Eh? Ehm... terima kasih." ujar Ren, meskipun ia tidak mengerti maksud wanita itu.
"Ikuti saya." pegawai wanita itu segera mengarahkan Ren untuk masuk ke sebuah ruangan. Pintunya diketuk. Terpampang jelas-jelas di pintu tersebut STORE MANAGER.
Ren menelan ludah "Anu... untuk apa kesini ya?" tanyanya waspada
"Untuk diwawancarai." pegawai wanita tersebut tersenyum penuh arti.
Tak lamanya terdengar suara seorang wanita dari dalam ruangan.
"Masuk."
Dengan gugup Ren berjalan masuk.
"Silahkan duduk." wanita itu mempersilahkan Ren duduk di kursi di depan mejanya
"Terima kasih." Ren meringis dan duduk pelan-pelan.
"Jadi, kau mau kerja disini?"
"Ya." Ren menampilkan senyum komersilnya
"Kau sudah yakin kau sangat memenuhi syarat?"
"Ya." jawab Ren dengan percaya diri. Wanita itu tersenyum penuh arti.
"Jadi, kau sudah yakin kau memenuhi syarat yang ini?" wanita itu mengeluarkan sebuah selebaran yang sama dengan yang dipungut Ren. Hanya saja selebaran itu masih baru, dan tidak lecek sama sekali. Wanita itu menunjuk ke salah satu bagian selebaran yang tidak sempat dibaca semuanya oleh Ren. Tulisannya terpampang jelas-jelas dan maknanya sudah jelas.
DICARI, PEGAWAI TOKO PAKAIAN DALAM. GAJI 150G PERHARI. SYARAT: WANITA, USIA MIN.17 MAKS.25 BERPENGALAMAN DALAM MASALAH UKURAN.
Ren melongo. Wa...wanita? Ren mencoba mencerna apa yang dibacanya.
"Eh... eh..." Ren menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ia meringis malu. Ren berdiri dan membungkuk ke wanita yang sudah tidak bisa menahan tawanya.
"Kalau begitu saya permisi..." ujar Ren sambil berjalan, kemudian saat tepat di depan pintu, ia segera berlari kencang dan tak berhenti sampai ia menemukan tempat sepi.