|
Post by Sai on Oct 11, 2008 16:36:02 GMT 8
Shuichi memegang erat rok suster yang ditabraknya tadi. "Maaf" kata suster itu menunduk ke Cazz dan Neku. "Dia agak sedikit sensitif pada orang"
|
|
|
Post by Najika on Oct 11, 2008 16:42:02 GMT 8
"Tak apa.." jawab Cazz ke suster itu sambil tersenyum. "Suatu saat, kaka pengen liat km senyum trus main sma kaka ya.." ujar Cazz ke Shuichi
"Bisa kita bcara berdua saja.?" pinta Cazz ke suster itu. Dia seperti ingin menanyakan sesuatu.
|
|
|
Post by Sai on Oct 11, 2008 20:18:12 GMT 8
Suster itupun ikut tersenyum pada Cazz. Iapun menitipkan Shuichi pada suster lain yang lewat. "Tentu saja. Ada apa?"
|
|
|
Post by Najika on Oct 12, 2008 20:11:33 GMT 8
Cazz menoleh ke arah Shuichi dan tersenyum. "Eem.. kenapa Shuichi bisa ada disini..?" Cazz mengajak suster itu duduk di bangku yan tak jauh dari tempat mereka berada. "Mari sus, duduk."
|
|
|
Post by Sai on Oct 12, 2008 20:58:05 GMT 8
Suster itupun mengikuti Cazz duduk. "Kenapa Shuichi bisa ada di sini?" tanya suster itu kemudian berpikir sebentar. "Sebenarnya dia itu pengidap HIV" kata suster itu pelan. "Jadi mohon maaf kalau dia agak arogan seperti itu.."
|
|
|
Post by Najika on Oct 13, 2008 13:14:23 GMT 8
Cazz terkesiap mendengar kalo Shuichi mengidap HIV *sama kayak penulisnya, tak kira kanker ato apaaa gitu*. "HAh.?" ucap Cazz kaget. "Orang tuanya kemAna.?"
|
|
|
Post by Sai on Oct 13, 2008 17:16:46 GMT 8
"Iya" kata suster itu lagi membenarkan. "Orangtuanya..." kata-katanya terhenti sebentar. "Nggak pernah balik ke sini untuk menjemputnya. Ia ada di rehabilitasi"
|
|
|
Post by Najika on Oct 13, 2008 21:39:19 GMT 8
"Jadii... Shuichi tertular dari orang..tu..a..nya.?" tanya Cazz masih melongo *lah*. Cazz menoleh sejenak ke arah Shuichi yang dibawa suster lain. Dia bergantian menatap suster yang ia ajak bicara.
|
|
|
Post by Sai on Oct 14, 2008 12:20:35 GMT 8
"Ya, bisa dibilang begitu." kata suster itu kemudian berhenti berbicara. "Lagipula pihak keluarga tidak ada yang mau merawat. Jadi ia lebih baik di sini" Suster itu memelintir-melintir tissue yang dibawanya, kurang kerjaan tangannya
|
|
|
Post by Najika on Oct 15, 2008 15:55:30 GMT 8
Nheo dateng mapah Reia. Dia langsung masuk ke UGD. Dia naro Reia di tmpt tidur UGD trus nemenin di sebelahnya sambil nunggu Reia di periksa.
|
|
|
Post by Sai on Oct 15, 2008 16:53:08 GMT 8
Suster yang lagi standby di situpun bertindak cepat. Ia langsung memanggil temannya dan menuju ke tempat Reia. "Terima kasih. Kalau boleh tahu kenapa dibawa ke sini?" tanya suster itu ke Nheo
|
|
|
Post by Najika on Oct 15, 2008 19:25:12 GMT 8
"Kakinya keseleo tampaknya." Saking paniknya, Nheo ampe lupa bilang kenapa dia kesini. Nheo tetap diam di sebelah Reia.
|
|
|
Post by Natsuki on Oct 15, 2008 21:06:27 GMT 8
Reia mengaduh kesakitan. "Makasih Nheo." ujar Reia sambil berusaha tersenyum meskipun ia terluka. "Maaf ngerepotin."
|
|
|
Post by Najika on Oct 16, 2008 14:07:13 GMT 8
Nheo tersenyum ke arah Reia. "Iya. Gapapa. Yang penting lo sembuh dulu." Nheo merhatiin suster yang lagi ngobatin Reia dengan seksama. *lah*
|
|
|
Post by Sai on Oct 16, 2008 15:39:38 GMT 8
Suster itu memeriksa Reia dan tersenyum. "Tidak apa-apa, keseleonya tidak terlalu parah. Kalau begini tidak perlu ke UGD" katanya sambil tersenyum. Ia pun membawa Reia ke ruang lain. "Silakan jika anda ingin ikut" katanya ke Nheo
|
|